5 Cara Nego Gaji Yang Sukses Saat Interview Untuk Fresh Graduate (Anti Grogi)

Mini Ebook Premium - Siapa sih yang nggak ingin mendapatkan pekerjaan impian dengan gaji yang memuaskan? Gaji yang cukup tidak hanya memenuhi kebutuhan hidup, tetapi juga memberikan rasa aman dan motivasi untuk berkembang di dunia kerja. 

cara-nego-gaji-saat-interview
Source Image by tonodiaz on Freepik

Tapi, membicarakan gaji saat interview kerja memang seringkali membuat deg-degan. Wajar kok, karena ini mungkin pengalaman pertamamu bernegosiasi gaji. Tenang saja, negosiasi gaji tidak seseram yang dibayangkan. Asal tahu triknya, kamu bisa mendapatkan gaji yang sesuai dengan ekspektasimu.

Di artikel ini, kamu akan mempelajari cara negosiasi gaji saat interview kerja yang ampuh dan anti-grogi. Panduan ini dikhususkan untuk kamu para fresh graduate yang ingin memulai karir dengan mantap. Siap-siap catat ya, biar kamu makin percaya diri dan bisa mendapatkan gaji impian!

Persiapan Sebelum Interview Dan Jadilah Negosiator Handal

Riset dan Tentukan Target

Sebelum interview, hal pertama yang wajib kamu lakukan adalah mencari tahu kisaran gaji untuk posisi yang kamu lamar. Jangan sampai kamu mengajukan gaji yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dari standar. 

Kamu bisa cek di website pencari kerja seperti Jobstreet, Glassdoor, Indeed, atau mencari informasi di forum online dan grup media sosial yang relevan dengan bidangmu. 

Bertanya kepada teman atau senior yang sudah bekerja di bidang yang sama juga bisa menjadi sumber informasi yang berharga.

Selain mencari tahu kisaran gaji umum, kamu juga perlu mempertimbangkan kualifikasi yang kamu miliki. Fresh graduate dengan IPK tinggi, pengalaman organisasi yang aktif, dan keterampilan yang relevan dengan posisi yang dilamar biasanya memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan gaji yang diinginkan.

Selain itu, jangan lupa tentukan juga rentang gaji ideal dan batas bawah yang bisa kamu terima. 

Pertimbangkan pengalaman (magang, organisasi, atau proyek pribadi), keahlian (hard skill dan soft skill), serta lokasi kerja karena faktor-faktor ini juga berpengaruh terhadap gaji.

Asah Kemampuan Komunikasi

Selain riset, kamu juga perlu melatih kemampuan komunikasi. Berlatihlah menyampaikan ekspektasi gaji dengan percaya diri, sopan, dan jelas. Kamu bisa berlatih di depan cermin atau dengan teman untuk membiasakan diri.

Siapkan juga jawaban untuk pertanyaan seputar gaji, misalnya "Berapa gaji yang Anda harapkan?". Sampaikan jawabanmu dengan tenang dan yakin, serta sertakan alasan yang mendukung ekspektasimu. 

Jangan lupa, kuasai bahasa tubuh yang positif, seperti kontak mata dan senyuman. Hal ini akan membuat recruiter makin yakin dengan kamu.

Memilih Waktu yang Tepat

Negosiasi gaji ada waktu yang tepat. Tunggu sampai recruiter tertarik dengan kamu dan menawarkan posisi. Ini menandakan bahwa mereka serius mempertimbangkanmu. 

Jangan terburu-buru menanyakan gaji di awal interview, nanti malah memberikan kesan buruk. Kesannya kamu lebih mementingkan gaji daripada kontribusi ke perusahaan.

Menyampaikan Ekspektasi Gaji

Nah, kalau recruiter sudah membuka kesempatan untuk negosiasi gaji, saatnyalah kamu menyampaikan ekspektasi gaji. 

Sampaikan rentang gaji yang kamu inginkan dengan jelas, logis, dan disertai alasan yang kuat berdasarkan riset dan kualifikasimu.

Misalnya, "Berdasarkan riset saya, kisaran gaji untuk posisi [sebutkan posisi] dengan pengalaman 0-1 tahun di [sebutkan kota] adalah [sebutkan rentang gaji]. 

Dengan pengalaman magang di [nama perusahaan] dan keterampilan [sebutkan keterampilan] yang saya miliki, saya berharap mendapatkan gaji di angka [sebutkan angka]."

Fokus juga pada value yang bisa kamu tawarkan ke perusahaan. 

Misalnya, meskipun kamu fresh graduate, kamu bisa menyampaikan kemampuan adaptasi yang cepat, semangat belajar yang tinggi, atau keterampilan khusus yang relevan dengan posisi tersebut.

Menegosiasikan Benefit

Selain gaji, benefit juga penting banget, lho. Benefit adalah kompensasi non-gaji yang diberikan perusahaan, dan ini bisa sangat bermanfaat untukmu. 

Jangan ragu untuk menegosiasikan benefit tambahan, seperti asuransi kesehatan, cuti, fasilitas kantor (laptop, reimburse transportasi), jenjang karir, dan kesempatan pelatihan. 

Anggaplah benefit ini sebagai "bonus" yang membuat kamu makin semangat kerja.

Menghadapi Situasi Tak Terduga

Gaji di Bawah Ekspektasi

Bagaimana kalau gaji yang ditawarkan di bawah ekspektasi? Tetap tenang. Sampaikan kekecewaanmu dengan sopan dan profesional. Hindari reaksi emosional atau menunjukkan rasa kesal. 

Cobalah bertanya, "Terima kasih atas penawarannya. Boleh tahu pertimbangan di balik penawaran gaji ini?". Siapa tahu ada alasan tertentu yang bisa kamu pahami, misalnya struktur gaji perusahaan atau masa percobaan.

Kalau masih bisa dinego, coba tawarkan alternatif, misalnya bonus kinerja atau review gaji setelah masa percobaan.

Penolakan dari Perusahaan

Kalau perusahaan menolak penawaran gajimu, jangan langsung berkecil hati. Tanyakan alasan penolakan mereka dengan sopan, misalnya "Saya mengerti. Apakah ada hal yang bisa saya perbaiki atau pertimbangkan untuk penawaran selanjutnya?". 

Cobalah cari solusi alternatif yang memuaskan kedua belah pihak. Tapi, kalau memang tidak ada titik temu, pertimbangkan baik-baik, apakah tawaran tersebut masih sepadan atau lebih baik mencari kesempatan lain.

Kunci sukses negosiasi gaji itu ada tiga: percaya diri, komunikasi yang baik, dan sikap profesional. Ingat, negosiasi gaji adalah bagian penting dalam meraih karir impian. 

Dengan strategi yang tepat, kamu pasti bisa mendapatkan gaji yang sesuai dengan kemampuan dan value yang Kamu.miliki.

Tama Maulana
Tama Maulana Has been exploring the world of Internet marketing, SEO, Blogging, and Web Development since 2016.